Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2
Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 1
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011
Danang
Fibriyanto
Fransisca
Yaningwati
Zahroh
Za
Fakultas
Ilmu Administrasi
Universitas
Brawijaya
Malang
Email:
danangfibriyanto@gmail.com
ABSTRACT
The
result of this study to determine the structure of assets, profitability,
company size and sales growth has a simultaneous effect on the value of
property and realestate companies that go public in BEI period 2009 - 2011, and
to determine the asset structure, profitability, company size and sales growth
has a partial effect on the value of property and realestate companies that go
public in BEI period of 2009 - 2011. The type of research used in this research
is explanatory research using kuantitatf approach. The data used is the
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) edition in 2009 until the year 2011
there were 18 companies property and realestate. Sources of data obtained from
the Indonesian Capital Market Directory .. Analysis of the data used is
multiple linear regression statistical analysis. The results that the variable
structure of assets, profitability, Company Size, Sales Growth simultaneously
significant effect on the Company's Corporate Value Property and Realestate in
Indonesia Stock Exchange. The results also show that the variable size of the
company dominant influence on the variable value of the Company. Results of the
analysis the coefficient of determination value and Realestate Property Company
in Indonesia Stock Exchange can be explained by the variable asset structure,
profitability, Company Size, Sales Growth
Keywords:
Capital Structure, Corporate Value
ABSTRAK
Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh secara simultan
terhadap nilai perusahaan property dan realestate yang go public di BEI
periode 2009 – 2011, dan untuk mengetahui struktur aktiva, profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh secara parsial
terhadap nilai perusahaan property dan realestate yang go public di BEI periode
2009 – 2011. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah explanatory
research (penelitian eksplanatori) dengan menggunakan pendekatan
kuantitatf. Data yang digunakan adalah Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
edisi tahun 2009 sampai tahun 2011 terdapat 18 perusahaan property dan
realestate. Sumber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory..
Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable Struktur aktiva, Profitabilitas
,Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property dan Realestate di
Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh dominan terhadap variabel Nilai Perusahaan. Hasil analisis
koefisien determinasi menunjukkan bahwa Nilai Perusahaan Property dan
Realestate di Bursa Efek Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel Struktur
aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan.
Kata
kunci : Struktur Modal, Nilai Perusahaan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2
Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 2
PENDAHULUAN
Salah
satu keputusan penting yang dihadapi manager (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan
operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal,
yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham
preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus
mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari
luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut
merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan
tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang
dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang
timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika
manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity
cost (biaya peluang) yaitu biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu
alternative investasi dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan
pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam
bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya
profitabilitas perusahaan.
Nilai
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering
dikaitkan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan
di pasar. Dalam realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham
tinggi (mahal), karena takut tidak laku dijual atau tidak menarik investor
untuk membelinya. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan
yang go public di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split (memecah
saham). Itul ah sebabnya harga saham harus dapat di buat seoptimal mungkin.
Artinya harga saham tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Harga saham
yang terlalu murah dapat berdampak buruk pada citra perusahaan dimata investor.
Perusahaan
dapat berpaling kepada sumber pendanaan lain seperti saham, tetapi dengan
penggunaan hutang tersebut dalam pembiayaan investasi, perusahaan mendapatkan
penghematan pajaknya. Sebaliknya apabila perusahaan mendasarkan pada
penghematan pajak dan biaya untuk mengeluarkan saham baru adalah sangat mahal.
Perusahaan perlu mengusahakan tercapainya keseimbangan yang optimal dalam
menggunakan kedua sumber dana tersebut atau dalam menentukan struktur modal.
Berdasarkan
penelitian Hidayat (2012), bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur
modal perusahaan yaitu struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan
pertumbuhan penjualan. Struktur aktiva adalah mencerminkan dua komponen aktiva
secara garis besar dalam komposisinya, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
selama periode tertentu (Riyanto,2005:35). Perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi tidak akan memerlukan tambahan modal eksternal
(hutang) lagi karena kegiatan operasinya cukup dibiayai dengan laba ditahan
saja. Ukuran Perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan, dimana
penentuan skala perusahaan ini dapat ditentukan berdasarkan : Wessels and
Titman (2004) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat
antara lain dari total penjualan dan total aktiva yang dapat dinyatakan dengan
Ln dari total aktiva, total penjualan. Pertumbuhan penjualan merupakan kenaikan
jumlah penjualan dari tahun tertentu ke tahun berikutnya (Brigram,2005:579).
Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang baik akan meningkatkan
nilai perusahaan karena hal ini mencerminkan kinerja perusahaan yang optimal.
Meningkatnya nilai perusahaan ini dapat diketahui melalui harga per lembar
saham dan nilai buku per lembar saham di bursa.
Penelitian
ini mengambil sampel perusahaan property dan realestate yang go publik di Bursa
Efek Indonesia, karena terdapat suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh
perusahaan property dan realestate yang go publik di BEI. Permasalahan tersebut
adalah tingginya tingkat hutang yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan
property dan realestate yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
mencerminkan bahwa ketergantungan para perusahaan property dan realestate di
Indonesia yang go publik di BEI terhadap pihak luar sangatlah besar. Jika
keadaan ini terus bertahan dan tidak segera dibenahi maka akan membahayakan
bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dengan adanya tingginya Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3
tingkat
hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut akan semakin tinggi, sehingga
akan membuat menurunnya nilai perusahaan di mata para investor.
Rumusan Masalah
Apakah
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
memiliki pengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan property dan
realestate yang go public di BEI periode 2009 – 2011? Apakah struktur aktiva,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh
secara parsial terhadap nilai perusahaan property dan realestate yang go public
di BEI periode 2009 – 2011?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Struktur Modal
Menurut
Riyanto, (2001:22), struktur modal sebagai komposisi pembelanjaan yang biasanya
mengacu pada proporsi antara hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal
sendiri yang disajikan dalam neraca perusahaan. Struktur modal juga dapat
diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka
panjang dengan modal sendiri.
Horne
(2002:474) mengatakan bahwa struktur modal adalah gabungan pendanaan jangka
panjang permanen perusahaan dalam bentuk hutang, saham preferen dan saham
biasa. Jadi struktur modal ditentukan oleh perbandingan antara hutang jangka
panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Struktur modal hanyalah
memaksimumkan profit bagi kepentingan sendiri, dan keuntungan yang diperoleh
haruslah lebih besar dari biaya modal.
Teori
Struktur Modal
Teori-teori
yang berhubungan dengan struktur modal antara lain: teori irreleven, teori
keagenan, teori trade off, teori free cash flow, teori packing order. Menurut
Horne (2002:474) Penjelasan masing-masing teori sebagai berikut:
Teori
Irreleven (Irreleven theory)
Penggunaan
modal dalam struktur modal tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan,
tetapi penggunaan hutang dalam struktur modal dapat meningkatkan nilai
perusahaan, sebesar penggunaan pembayaran pajak, karena biaya bunga yang
dibayar Sejauh pembayaran bunga bisa dipergunakan untuk mengurangi beban pajak,
maka penggunaan hutang memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan.
Teori
Keagenan (agency theory)
Menurut
Sartono (2003:25) bahwa agency problem biasanya terjadi antara manajer
dengan pemegang saham atau antara stockholders dengan debtholder.
Agency problem ini biasanya terjadi pada perusahaan besar karena proporsi
kepemilikan perusahaan oleh manajer relative kecil. Manajer bisa saja bertindak
di luar tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dengan memperbesar skala
perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain.
Teori
Pecking Order (pecking order theory)
Meskipun
trade-off theory telah mendominasi teori-teori struktur modal dalam
waktu yang lama. Namun pada kenyataanya sering dijumpai fenomena yang
bertentangan dengan trade-off theory yaitu banyaknya perusahaan yang
mempunyai profitabilitas tinggi, namun mempunyai debt ratio yang rendah
(Brigham&Houston, 2004:488).
Variabel-Variabel
Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Mengacau
pada penelitian yang dilakukan Hidayat (2012) bahwa variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur modal sebagai berikut:
a.
Struktur Aktiva
Moh’d,
Larry dan James (2002) dalam dalam Saidi (2004), penelitiannya menunjukan bahwa
struktur aktiva mempengaruhi keputusan struktur modal yang dilakukan oleh
manajer. Demikian pula dengan penelitian lain dilakukan oleh Krishnan (2003)
dalam Saidi (2004) pada perusahaan-perusahaan besar di negara industri juga
menunjukkan bahwa adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal.
b.
Profitabilitas
Brigham
dan Houston (2003:40), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian
yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Beberapa penelitian
empiris yang telah dilakukan oleh Krishnan Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4
(2003),
Badhuri (2002), Moh’d (2002) dan Majumdar (1999) dalam Saidi (2004) menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
c.
Ukuran Perusahaan
Ukuran
perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Dalam
penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian
Krishnan dan Moyer (2003), dimana ukuran perusahaan di proxy dengan nilai
logaritma dari total asset. Menurut Jones dalam Saidi (2004), ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dimana penentuan skala perusahaan
ini dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata
tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva
d.
Pertumbuhan Penjualan
Menurut
Weston dan Copeland (2003:568), “pertumbuhan penjualan mengukur kemampuan
perusahaan mempertahankan posisinya di tengah perekonomian secara keseluruhan
dan di sektor industrinya.” Penelitian empiris yang dilakukan antara lain oleh
Krishnan (2003), Badhuri (2002), Moh’d (2002) dan Majumdar (1999) dalam Saidi
(2004) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan (sales growth) merupakan
salah satu variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan
Hipotesis
H-1
: Diduga variabel struktur aktiva (X1), profitabilitas (X2), ukuran perusahaan
(X3), dan pertumbuhan penjualan (X4) memiliki secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) property dan realestate yang go public
di BEI periode 2009-2011.
H-2:
Diduga variabel struktur aktiva (X1), profitabilitas (X2), ukuran perusahaan
(X3), dan pertumbuhan penjualan (X4) memiliki secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) property dan realestate yang go public
di BEI periode 2009-2011.
METODE PENELITIAN
Penelitian
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk
mendapatkan jawaban atau pemecahan masalah terhadap fenomena-fenomena tertentu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory
research (penelitian eksplanatori) dengan menggunakan pendekatan kuantitatf.
Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property
dan realestate yang go public di BEI. Data yang digunakan adalah
data sekunder data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD
edisi tahun 2009 sampai tahun 2011.
Analisis
Data
Penelitian
ini menggunakan analisis:
Analisis
Regresi Linear Berganda
Analisis
regresi berkaitan dengan studi mengenai ketergantungan satu variabel, yaitu
variabel dependen, terhadap satu atau lebih variabel lainnya, yaitu variabel
penjelas (Gujarati, 2002 : 153). Metode ini digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap volume impor kedelai di
Indonesia. Hal pertama yang dilakukan adalah mengestimasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap volume impor kedelai di Indonesia. Langkah selanjutnya
dilakukan pengujian statistik serta pengujian terhadap asumsi klasik yaitu
pengujian asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear
berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
Pengujian
Kualitas Data
Dalam
penelitian ini menggunakan pengujian kualitas data asumsi klasik dimana asumsi
klasik menjadi persyaratan yang harus dipenuhi pada analisi regresi linear
berganda. Ada empat uji asumsi klasik antara lain, uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Regresi Linear Berganda
Untuk
untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama maupun parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. digunakan analisis
regresi linear berganda. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober
2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 5
Tabel
1 Hasil Regresi Linear Berganda Variabel
Standardized Coefficients (B) t hitung Level of Sig (α=5%) Struktur aktiva (X1)
0,328 2,348 0,025 Profitabilitas (X2) 0,351 2,363 0,024 Ukuran Perusahaan (X3)
0,326 2,189 0,036 Pertumbuhan Penjualan (X4) -0,199 -1,406 0,169 R = 0,699 Adj.
R Square = 0,429 F hitung = 6,126 F table = 2.76 Sign. F = 0,000 α = 0,05
Dari
hasil analisis di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berdasarkan
persamaan regresi linear berganda dapat diketahui besarnya pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut :
Nilai
parameter atau koefisien regresi βx1=0,328, hal ini menunjukkan setiap variabel
Struktur aktiva meningkat 1 satuan maka Nilai Perusahaan akan naik sebesar
0,328 satuan dengan asumsi variabel Profitabilitas (X2), Ukuran perusahaan(X3)
dan Pertumbuhan penjualan (X4) yang lain tetap.
Nilai
parameter atau koefisien regresi βx2=0,351, hal ini menunjukkan setiap variabel
profitabilitas meningkat 1 satuan maka Nilai Perusahaan akan turun sebesar
0,351 satuan dengan asumsi variabel Struktur Aktiva (X1). Ukuran perusahaan
(X3). dan Pertumbuhan Penjualan (X4) yang lain tetap.
Nilai
parameter atau koefisien regresi βx3=0,326, hal ini menunjukkan setiap variabel
ukuran perusahaan meningkat 1 satuan maka Nilai Perusahaan akan naik sebesar
0,326 satuan dengan asumsi variabel Struktur aktiva (X1), Profitabilitas (X2)
dan Pertumbuhan penjualan (X4) yang lain tetap.
Variabel
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan
artinya setiap kenaikan dan penurunan pertumbuhan penjualan tidak mengakibatkan
Nilai Perusahaan naik atau turun.
Hasil
analisis koefisien determinasi berganda (Adjusted R²) = 0,429. menunjukkan
42,9% perubahan Nilai Perusahaan disebabkan perubahan Struktur aktiva (X1).
Profitabilitas (X2). Ukuran Perusahaan (X3). Pertumbuhan Penjualan (X4).
sedangkan sisanya 57,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang
diamati.
Pengujian
Hipotesis I
Dari
hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,126 lebih besar (>)
daripada F tabel 2.76 dengan Probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil 0.05
(P<5%). sesuai dengan kriteria pengujian keputusan terhadap Hipotesis null
(Ho) ditolak dan keputusan terhadap Hipotesis alternatif (Ha) diterima. artinya
variabel Struktur aktiva (X1). Profitabilitas (X2). Ukuran Perusahaan (X3).
Pertumbuhan Penjualan (X4). secara simultan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y).
Pengujian
Hipotesis II
Variabel
Struktur aktiva (X1) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,348 lebih besar dari
ttabel 1.7081 dengan probabilitas (p) 0,025 di bawah nilai alpha=5% sesuai
dengan kriteria pengujian menunjukkan Ho ditolak atau Ha diterima.
Variabel
Profitabilitas (X2) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,363 lebih besar dari
ttabel 1.7081 dengan probabilitas (p) 0,024 lebih kecil nilai alpha 5% sesuai
dengan kriteria pengujian menunjukkan Ho ditolak atau Ha diterima.
Variabel
Ukuran Perusahaan (X3) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,189 lebih besar dari
ttabel 1.7081 dengan probabilitas (p) 0,036 lebih kecil dai nilai alpha=5%
sesuai dengan kriteria pengujian menunjukkan Ho ditolak atau Ha diterima.
Variabel
Pertumbuhan Penjualan (X4) memiliki nilai tstatistik sebesar -1,406 lebih kecil
dari ttabel 1.7081 dengan probabilitas (p) 0,169 lebih besar dari nilai
alpha=5% sesuai dengan kriteria pengujian menunjukkan Ho diterima atau Ha
ditolak. .
Hasil
pengujian menunjukkan Profitabilitas (X2) berpengaruh dominan terhadap Nilai
Perusahaan Property dan Realestate (Y), karena hasil perhitungan Standardized
Coefficients (β) menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas (X2) mempunyai nilai
Standardized Coefficients (β) sebesar 0,351, lebih besar (>) jika
dibandingkan dengan variabel Struktur aktiva (X1) dengan nilai koefisien beta
(βx1) sebesar 0,328, Ukuran Perusahaan (X3) dengan nilai koefisien beta (βx3)
sebesar 0,326, Pertumbuhan Penjualan (X4) dengan nilai koefisien beta (βx4)
sebesar -0,199, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
Profitabilitas (X2 dominan terhadap Nilai Perusahaan Property dan Realestate
(Y) dapat dibuktikan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober
2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 6
Pembahasan
1.
Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Nilai Perusahaan
Hal
ini memberikan makna bahwa perusahaan Property dan Realestate yang mempunyai
aktiva tetap akan banyak menggunakan hutang jangka panjang dan perusahaan yang
sebagian besar aktivanya berupa piutang dan persediaan barang lebih tergantung
pada pembiayaan jangka pendek. Hal ini dapat terjadi karena jumlah aktiva
lancar perusahaan Property dan Realestate periode 2009–2011 adalah lebih besar
dari jumlah aktiva tetapnya. Jadi. rasio antara aktiva lancar dengan aktiva
tetap akan membawa pengaruh linier terhadap Nilai Perusahaan. mengingat setiap
peningkatan aktiva lancar akan diikuti oleh penurunan jumlah hutang terutama
hutang jangka pendek. Koefisien regresi variabel struktur aktiva mempunyai
tanda positif karena aktiva naik (yang ditandai dengan naiknya aktiva tetap
terhadap total aktiva) maka Nilai Perusahaan juga akan naik. karena adanya
pengaruh dari jumlah hutang yang menurun terutama dari hutang jangka pendek yang
digunakan oleh lembaga pembiayaan dalam mendanai aktiva lancarnya. Hal ini
sesuai dengan teori Weston dan Brigham (2002:713), perusahaan yang memiliki
aktiva yang dapat diserahkan sebagai jaminan, cenderung menggunakan hutang
dalam jumlah besar.
2.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Hal
ini memiliki makna bahwa semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan
maka perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan hutang yang relatif kecil sehingga nilai perusahaan juga semakin
meningkat. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai
sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Hasil penelitian ini konsisten dengan teori Menurut Weston dan Brigham
(1997:175) perusahaan dengan tingkat ROA yang tinggi umumnya menggunakan hutang
dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan dengan adanya ROA yang tinggi
tersebut memungkinkan bagi perusahaan melakukan permodalan dengan laba ditahan
saja. ROA diperoleh dengan membandingkan laba bersih sebelum pajak dengan total
aktiva perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi tidak akan memerlukan tambahan modal eksternal
(hutang) lagi karena kegiatan operasinya cukup dibiayai dengan laba ditahan
saja. Signally theory, Bhattacarya (1979) dalam Sujoko (2007) mengemukukan
bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.
Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan
semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai
perusahaan akan meningkat..
3.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (UP) terhadap Nilai Perusahaan
Hal
ini membuktikan bahwa perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh
pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. Jadi. semakin besar ukuran perusahaan
maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan tersebut untuk menggunakan
modal asing (hutang) yang lebih banyak dan hal ini akan menyebabkan peningkatan
terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan besar akan cenderung
menggunakan hutang dalam jumlah lebih besar dibanding perusahaan kecil. Menurut
Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besarmenunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi
disbanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai
perusahaan akan meningkat.
4.
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan.
Pertumbuhan
Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan property dan
realestate di Bursa Efek Indonesia. Hal ini membuktikan jika penjualan dan laba
meningkat maka pembayaran dengan hutang dengan beban tetap tertentu akan
meningkatkan pendapatan pemilik saham meningkatkan volume penjualan bukan
merupakan dasar untuk melakukan penambahan hutang. Pertumbuhan penjualan masa
depan merupakan ukuran sampai sejuah mana laba per saham dari suatu perusahaan
dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan penjualan yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan karena hal
mencerminkan kinerja perusahaan yang optimal. Dengan meningkatnya nilai perusahaan
tersebut, para debitur akan merasa aman untuk memberikan hutang jangka panjang,
sehingga perusahaan akan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober
2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 7
dengan
mudah mendapatkan tambahan dana berupa hutang jangka panjang.
.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Hasil penelitian membuktikan bahwa variable Struktur aktiva (X1).
Profitabilitas (X2). Ukuran Perusahaan (X3). Pertumbuhan Penjualan (X4). secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Property dan Realestate di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,126 lebih besar (>) daripada F tabel 2.76
dengan Probabilitas (p) sebesar 0,000 dibawah 0.05 (P<5%). sesuai dengan
kriteria pengujian keputusan terhadap Hipotesis null (Ho) ditolak dan keputusan
terhadap Hipotesisi alternatif (Ha) diterima. artinya variabel Struktur aktiva
(X1), Profitabilitas (X2), Ukuran Perusahaan (X3), Pertumbuhan Penjualan (X4),
secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Nilai
Perusahaan (Y).
2.
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh
dominan terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y). Karena dari hasil penelitian
menunjukkan variabel profitabilitas (X2) mempunyai nilai Standardized
Coefficients (β) sebesar 0,351, lebih besar (>) jika dibandingkan dengan
variabel Struktur aktiva (X1) dengan nilai koefisien beta (βx1) sebesar 0,328,
Ukuran Perusahaan X3) dengan nilai koefisien beta (βx3) sebesar 0,326, dan
Pertumbuhan Penjualan (X4) dengan nilai koefisien beta (βx4) sebesar -0,199,
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Saran
1.
Para investor yang hendak menanamkan dana pada perusahaan yang memiliki tingkat
struktur aktiva yang rendah. Karena bagi perusahaan yang memiliki struktur
aktiva yang rendah, tingkat penggunaan utang perusahaan juga rendah. Penggunaan
utang yang rendah tersebut menyebabkan semakin kecil biaya bunga utang yang
harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga bagian laba yang diperoleh investor
menjadi lebih besar. Hal tersebut akan memberikan tingkat pengembalian
investasi yang lebih tinggi bagi para investor dibandingkan jika investor
menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki struktur aktiva yang tinggi.
2.
Variabel bebas dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan 42,9% variabel
Nilai Perusahaan, dan sisanya 57,1% masih dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diamati. Peneliti selanjutnya hendaknya menambah beberapa variable
independen lain yang mempengaruhi Nilai Perusahaan
3.
Bagi peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan menganalisis
saham-saham dari sub sektor yang belum dianalisis oleh peneliti sehingga dapat
menghasilkan analisis yang komprehensif tentang kesempatan investasi di Bursa
Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Awat
dan Mulyadi (2006), Keputusan-keputusan Keuangan Perusahaan (Teori dan Hasil
Pengujian Empirik), Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Brigham,
F. Eugene and Houston, F Joel, (2005), Manajemen Keuangan, Buku –2 Edisi
Kedelapan. Alih Bahasa Herman Wibowo, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gujarati,
Damonar Alih Bahasa Zain, Sumarno. (2002), Ekonometrika Dasar, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Lukas,
Atmaja, S. (2002), Manajemen Keuangan, Buku 1. Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Munawir,
S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY.
Riyanto,
Bambang, (2005), Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Penerbit
Gajah Mada, Yogyakarta.
Saidi,
(2004), Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan
Manufactrue Go Public di BEJ Tahun 1997-2002, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.
11, No. 1, Maret 2004, Hal. 44-58.
Syamsuddin,
Lukman, (2002), Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam :
Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan Manajemen, Edisi Baru, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Weston,
J Fred dan Copeland, E Thomas, (1997), Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan,
Alih bahasa Drs. A. Jaka Wasana dan Ir Kibrandoko, Penerbit Bina Putra Aksara. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 2 Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
8
Warsono,
(2003), Keputusan Keuangan Jangka Panjang, Buku 1, Penerbit UMM Press, Malang.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/1116/1299
Tidak ada komentar:
Posting Komentar